WhatsApp Image 2024-11-11 at 19.27.48_a2b5662e
WhatsApp Image 2024-11-11 at 19.27.49_d45e1483
WhatsApp Image 2024-11-11 at 19.27.48_cddae663

Nyadran Punden Desa Lemahireng

Nyadran Punden

Nyadran merupakan tradisi Jawa yang terikat erat dengan penghormatan

kepada leluhur dan nenek moyang dan Punden adalah makam cikal bakal pendiri Desa

Lemahireng. Biasanya, nyadran punden Desa Lemahireng dilaksanakan pada “Sasi

Besar” menjelang bulan “Suro”. Tradisi ini memiliki akar budaya yang dalam, tradisi

nyadran merupakan perpaduan antara kepercayaan lokal dan ajaran Islam.

Mayoritas Masyarakat Desa Lemahireng masih memegang erat tradisi nyadran,

tradisi tersebut juga mengajarkan kedisiplinan dan kepedulian karena tradisi tersebut

dilaksankan setiap satu tahun sekali oleh masyarakat Desa Lemahireng. Makna tradisi

nyadran menurut Masyarakat desa lemahireng merupakan “Penghormatan kepada

Leluhur” Tradisi ini menunjukkan rasa hormat kepada Leluhur yang telah mendahului,

dan dianggap berjasa dalam kehidupan keturunan dan Desa Lemahireng khususnya.

Dalam Pelaksanaanya ketika waktu nyadran sudah tiba warga desa berbondong-

bondong datang ke punden dengan rasa penuh tanggung jawab membawa nasi bucu

dan sejenisnya sebagai sarana dan wujud rasa syukur sekaligus menumbuhkan rasa

kebersamaan karena nantinya nasi bucu yang dibawa setiap warga akan dibagi-bagikan

dan dimakan bersama seluruh warga yang dating. Dengan penuh kesederhanaan

makanan tadi dihidangkan di atas daun pisang dan dimakan bersama seluruh warga yang

hadir dalam kegiatan nyadran tersebut.

Kontak Admin Desa